Tata surya terdiri dari Matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit,
meteor-meteor,
komet-komet, debu, dan gas antarplanet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi:
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya kita di mana
98
% massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan
tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit,
masing-masing fotosfer, chromosfer, dan corona. Pada pusat Matahari,
suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan tekanannya ratusan juta
atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C dan memancarkan hampir semua
cahaya. Menurut J.R. Meyer, panas Matahari berasal dari batu meteor yang
berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedangkan
menurut teori kontraksi H. Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya
bola gas. Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena:
Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam
batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan
malam,
bulan, tahun, serta peredaran planet lain. Dengan mempelajari matahari
yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari
bintang-bintang lain.
2. Planet Merkurius
Merkurius
merupakan planet terkecil dan terdekat dengan Matahari. Merkurius tidak
mempunyai satelit atau bulan dan tidak mempunyai hawa. Planet ini
mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan
dengan yang diterima dari Matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau
93 % cahaya yang berasal dari Matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km,
lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Karena
letaknya yang begitu dekat dengan Matahari, maka bagian yang menghadap
matahari sangat panas. Sebaliknya, yang tidak menghadap Matahari menjadi
dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Diperkirakan tidak
ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi
dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih
demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi Matahari dalam waktu
88 hari.
3. Planet Venus
Planet
ini lebih kecil dari Bumi, mempunyai albedo 0,8 atau 20 rc cahaya
Matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer)
yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap
air dan oksigen. Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus menempati
urutan kedua terdekat dengan Matahari. Planet ini terkenal dengan
Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari.
Besarnya hampir sama dengan Bumi, yakni bergaris tengah 12.320 km,
sedangkan Bumi bergaris tengah 12.640 km. Rotasi Venus ± 247 hari. dan
berevolusi (mengelilingi Matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun
Venus adalah 225 hari.
4. Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan Matahari. Ukuran besarnya hampir sama
dangan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah
149
juta km. Jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak Astronomis atau
Astronomical Unit (AU). Jadi 1 AU = 140 juta km. Bumi mengadakan rotasi
24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Satu hari Venus = 247 hari bumi atau
247 x 24 jam bumi. Bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah
satelit, yaitu Bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 1/4 hari.
Sekali memutar keliling Matahari disebut juga 1 tahun. Bandingkan 1
tahun Merkurius = 88 hari, sedangkan 1 tahun Mars lamanya 1,9 tahun
Bumi. Massa jenis Bumi rata-rata ± 5,52.
5. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi
oksigen,
sehingga kalau oksigen masih ada, jumlahnya sangat sedikit. Pada
permukaan planet ini, didapatkan warna-warna hijau, biru, dan sawo
matang yang selalu berubah sepanjang masa tahun. Diperkirakan perubahan
warna tersebut sebagai perubahan musim dan memungkinkan adanya lumut dan
tumbuhan tingkat rendah yang lain. Penyelidikan terakhir menunjukkan
bahwa Planet Mars terdapat uap air, meskipun dalam jumlah yang sangat
kecil. Namun, para ahli lebih cenderung berpendapat perubahan warna
permukaan planet disebabkan oleh angin pasir dan bukannya organisme.
Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus. Jarak
planet mars dengan Matahari ialah 226,48 juta km. Garis tengah adalah
6272 km dan revolusinya 1,9 tahun; rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasar
data yang dikirim oleh satelit Mariner IV, di Mars tidak ada oksigen,
hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung
banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis. Oleh
karena itu, kutub yang berwarna putih itu sering lenyap.
6. Planet Yupiter
Yupiter
merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis, planet
ini mengandung gas metana dan amoniak yang banyak serta mengandung gas
hidrogen, albedonya 0,44. Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau
bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat yaitu
10 jam (bandingkan dengan bumi yang berotasi 24 jam). Yupiter tampak
sebagai "bintang" yang terang muncul pada tengah malam.
7. Planet Saturnus
Saturnus
mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari air yaitu 0,75 g/cm3
sehingga akan terapung di air. Ternyata, planet ini berupa gas yang
terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103° C. Saturnus
mempunyai 10 satelit dan di antaranya yang terbesar disebut Titan
(besarnya 2 kali besar bulan bumi), yang lain disebut Phoebe yang
bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya, yang menunjukkan
bahwa phoebe bukan "anak kandungnya". Planet Saturnus merupakan planet
terbesar kedua setelah Yupiter. Planet ini bergaris tengah 118.400 km,
berotasi cepat yaitu 10 jam. Planet ini merupakan planet yang mempunyai
cincin sabuk raksasa. Keanehan Phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat
teori Tidal. Kecuali itu, sabuk Saturnus itu mengembang dan merapat pada
permukaan planet 15 tahun sekali.
8. Planet Uranus
Uranus
memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, arah gerak rotasi
Uranus dari Timur ke Barat. Jarak ke Matahari adalah 2860 juta km dan
mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik.
Planet ini diketemukan oleh Herschel dan keluarganya dengan tidak
sengaja pada tahun 1781 ketika mereka mengamati Saturnus. Besar uranus
kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasar
pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14
buah satelit.
9. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu di antaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar
berlawanan
arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke Matahari 4470 juta km,
mengelilingi Matahari dalam 165 tahun sekali seputar. Planet diketemukan
pada tahun 1846 ketika para astronom sedang mengamati planet Uranus
yang agak menyimpang orbitnya. Berdasarkan hipotesis para astronom,
penyimpangan tersebut pasti ada yang mempengaruhi dan itu ternyata
benar.
10. Planet Pluto
Pluto
merupakan planet terjauh dari matahari, planet ini baru diketahui pada
tahun 1930. Pluto disebut juga sebagai Trans-neptunus karena ada dugaan
planet ini merupakan bagian satelit Neptunus yang terlepas. Suhu
rata-rata pada planet ini adalah 2200C. Pluto adalah nama Dewa Kegelapan
dari bangsa Yunani dan pemberian nama itu berdasarkan planet yang
mendapat sinar matahari paling sedikit.
No comments:
Post a Comment